Hai
teman – teman pembaca semua. Huft untuk post-an kali ini saya akan membahas
mengenai KRL . Yups mengenai KRL Commuter Line. Bukan soal apa itu KRL atau
bagaimana untuk menggunakan transportasi umum yang satu ini. Tapi yang akan
saya bahas kali ini adalah sedikit kekecewaan saya dengan pelayanan KRL.
Sebagai
salah satu penggunana transportasi umum khususnya untuk daerah Jabodetabek
pasti saya dan anda semua menginginkan kenyamana dalam penggunaan transportasi
umum tersebut. Kenyaman ini bukan hanya dalam hal fasilitas yang disediakan
tapi juga mengenai ketepatan jadwal. Saya memang baru-baru ini menjadi
pelanggan setia KRL jabodetabek. Ya, mungkin tepatnya 6 bulan belakangan.
Hampir setiap hari saya menggunakan jasa transportasi umum yang satu ini.
Mengapa saya memilih menggunakan KRL sebagai sarana trasportasi? Ya alasan
utama adalah untuk menghemat waktu, karena saya hampir setiap hari harus
berpergian (kuliah) dengan jarak yang cukup jauh. Selain dengan alasan
menghemat wakut, sudah dapat dipastikan FASILITAS yang ada pada KRL jabadetabek
sangat lah nyaman dan bagus.
Awal
– awal menjadi pengguna jasa KRL saya sangat takjub melihatnya, karena
sebelumnya yang ada dipikiran saya adalah kereta itu pasti tidak nyaman,
berdesakan, panas, dan gambaran-gambaran negatif lainnya. (Kerena dulu saya tidak
tahu KRL itu sudah beda dengan kereta di jaman dulu hehehe). Tapi ternyata
bayangan saya itu tidak benar. KRL sangatlah nyaman. Terlebih untuk wanita
disediakan gerbong khusus. Wahh menambah kenyaman bukan?
Tapi
ada satu yang sejalan dengan berjalannya waktu yang membuat saya sedikit kecewa
dengan pelayan KRL. Keterlambatan jadwal kedatangan dan keberangkatan.....!!!!!
Awal saya mengalami KRL yang datang dan berangkat terlambat, saya masih bisa
memaklumi ini karena saya berpikir ya mungkin ini hanya sekali dua kali
terjadi. Tapi ternyata tidak. KRL JABODETABEK lumayan sering mengalami
keterlambatan. Keterlambatan KRL ini pasti akan berdampak sekali bagi
penggunanya. Dampak utamanya pasti, membuat para pengguna KRL menjadi terlambat
sampai ditujuan, tapi bukan itu saja. Keterlambatan ini akan membuat tumpukan
penumpang di stasiun, dan efeknya apa. Ketika kereta datang setiap penumpang
berebut untuk naik tak jarang banyak penumpang yang memaksakan diri untuk naik
padahal kapasitas gerbong sudah penuh. Hal hasil penumpang harus rela terjepit
dan terhimpit. Selain itu untuk para penumpang yang harus transit terlebih
dahulu efek keterlambatan ini sangat berpengaruh. Mereka akan ketinggalan
kereta yang harus mereka naiki di stasiun transit hal hasil penumpang lagi yang
harus menunggu dan terlambat untuk sampai ketempat tujuan. Saya rasa masalah
keterlambatan ini adalah masalah yang cukup penting karena memang pada dasarnya
para pengguna jasa KRL ini beralaskan untuk menghemat waktu bukannya malah
memperpanjang waktu keberangkatan karena harus menunggu KRL yang terlambat.
Selain
masalah keterlambat satu lagi yang memang baru sekali saya alami, tapi mungkin
perlu juga diperhatikan. Ketika saya menaiki KRL dari Bogor (tepatnya saya lupa
stasiun terakhir KRL ini antara Duri atau Jatinegara). Saat itu hari sudah
senja, tepat setelah melewati stasiun sudirman beberapa penumpang di dalam
memang mendengar suara (seperti suara kresek / ada juga penumpang yang bilang
seperti suara radio) selanjutnya ke stasiun karet, dari stasiun karet menuju
tanah abang tiba-tiba di gerbong yang saya naiki (gerbong khusus wanita)
tercium seperti bau terbakar. Kontak semua penumpang menjadi panik karena
benar-benar bau itu sangat menyengat di gorbang 1 wanita. Akhirnya penumpang
yang panik mencoba teriak meminta masinis untuk memberhentikan kereta. Kereta
pun diberhentikan dengan kondisi penumpang di gerbong saya sudah benar-benar
panik. Tak lama pintu kereta dibuka, bau terbakar masih sedikit tercium saat
itu. Para penumpang berebut ingin keluar dan turun dari kereta sehingga aksi
saling dorong tidak lagi terhindarkan. Saya sendiri menjadi korban aksi
doron-dorongan tersebut. Saya terdorong hingga hampir terjatuh, tapi saya
berusaha tidak panik. Ketika gerbong sudah mulai lengan, penumpang sudah keluar
dan turun, saya pun mencoba melihat ke gerbong belakang yang memang langsung
terlihat karena pintu antar gerbong tidak tertutup. Tidak ada tanda api atau
pun terbakar. Kemudian saya turun, setelah saya turun dan keadaan diluar juga sudah sangat tidak
terkondisikan barulah saya tahu dari beberapa penumpang kalau sumber bau
terbakar itu dari atas KRL yaitu dari hubungan listrik kabel-kabel diatas dan
menurut beberapa saksi mata/penduduk sekitar rel yang melihat ketika KRL ini
berjalan memang sudah ada percikan api. Tak sampai disitu akhirnya karena
posisi saat itu tidak di stasiun akhirnya semua penumpang malam itu haru
berjalan kaki menuju stasiun berikutnya. Yaitu stasiun tanah abang. Bersyukur
sekali saya dan penumpang lain tidak apa-apa. Namun kembali lagi, ini merupakan
suatu yang sangat mengecewakan dari pelayan KRL. Terlepas kejadian dia memang
karena kesalahan teknis atau sebagainya. Tapi seharusnya pengecekkan mengenai
teknsi dan sebagainya harus dipastikan baik sebelum beroperasi.
Mungkin
masih ada beberapa kekecewaan lain dari penumpang terhadap pelayanan KRL
Jabodetabek. Alangkah baiknya kalau pelayanan ini diperbaiki lagi. Terutama
untuk jadwal kedatangan dan kebarangkatan. Akan sangat disayangkan KRL yang
saat ini sudah banyak diminati masyarakat dengan fasilits yang sudah baik tapi
masih memilki pelayanan yang mengecewakan.
Jika
pelayanan KRL menjadi lebih baik, dan masyarakat tambah tertarik untuk
menggunakan jasa transportasi ini. KRL bisa menjadi (bahkan saat ini sudah)
solusi pengurangan kendaraan pribadi untuk juga mengurangi kemacetan di Jakarta
dan sekitarnya. Mengapa demikian? Saya pernah membayangkan jika semua pengguna
KRL ini tidak menggunakan KRL sebagai sarana transportasinya dan malah
menggunakan kendaraan pribadi. Seberapa banyak kendaraan pribadi yang tumpah
ruah dijalan. Dan tak tebayangkan pula bagiamana macetnya ibu kota ini. Hehehe.
*beberapa
foto ketika terjadi keterlambatan kereta di stasiun tanah abang dan penyebabkan
penumpukkan penumpang
Yupsss
saya rasa cukup untuk post-an kali ini.
Terima
Kasih – B.A.T
0 komentar:
Posting Komentar