a. Profil :
Nama :
Prof. Dr. Slamet Iman Santoso
Tempat Tanngal Lahir : Wonosobo, Jawa Tengah, 7 September 1907
Meninggal : 9 November 2004 (umur 97)
Prof.
Dr. Slamet Iman Santoso (lahir
di Wonosobo, 7 September 1907 – meninggal
di Jakarta, 9 November 2004 pada
umur 97 tahun) adalah seorang pakar psikologi Indonesia.
Ia memelopori berdirinya Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia dan
menjabat sebagai dekan pertama fakultas tersebut.
Beliau
menempuh pendidikannya di Europeesche
Lagere School (ELS) dan Hollandsch Inlandsche School antara tahun 1912 dan 1920;Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
di Magelang pada tahun 1920 hingga 1923; MAS-B di Yogyakarta pada 1923 hingga 1926; Indische Arts STOVIA pada tahun 1926 hingga 1932; dan Geneeskunde School of Arts Batavia
Sentrum pada 1932 hingga
1934.
Profesor emeritus Fakultas Psikologi UI
yang meninggal dalam usia 97 tahun. Selasa 9 November 2004, tidak saja perintis
dan pendiri Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tetapi juga perintis studi
psikologi di Indonesia. Patutlah dia digelari Bapak Psikologi Indonesia. Motivasi
mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Gloegoer, Medan (1937-1938), ini merintis dan
mendirikanfakultas psikologi, karena sebagai psikiater menemukan banyak masalah
yang tidak bisa dipecahkan oleh psikiater Beliau menduduki posisi Pembantu Rektor I ketika
Sjarif Thajeb (1962–1964) dan Sumantri Brodjonegoro (1964–1973) menjabat
sebagai Rektor UI. Menyusul kematian Sumantri Brodjonegoro pada tahun 1973 ketika tengah menjabat sebagai rektor,
Slamet Iman Santoso ditunjuk menjadi Pejabat Rektor UI. Ia mengakhiri
jabatannya pada tahun 1974, ketika jabatan itu beralih ke Mahar Mardjono.
b.
Hasil Penelitian (Sumbangsih di bidang Psikologi)
Lahirnya Pendidikan Psikologi di
Indonesia diawali oleh pidato ilmiah Prof. Dr. Slamet Iman Santoso dalam
pengukuhannya sebagai Guru Besar Universitas Indonesia pada Dies Natalis
Universitas Indonesia pada tahun 1952 di Fakultas Pengetahuan Teknik UI di
Bandung (sekarang ITB). Dalam pidato tersebut, beliau antara lain mengemukakan
penggunaan pemeriksaan psikologis untuk mendeteksi the right man on the right
place, dan menghindari the right man on the wrong place, the wrong man on the
right place, serta the wrong man on the wrong place.
Sebagai kelanjutan dari pidato Prof.
Dr. Slamet Iman Santoso, di lingkungan Kementerian Pendidikan, Pengadjaran, dan
Kebudajaan (disingkat Kementerian PP&K), pada tanggal 3 Maret 1953 diselenggarakan
Kursus Asisten Psikologi, yang diketuai oleh Prof. Dr. Slamet Iman Santoso. Tak
lama setelah itu, masih dalam lingkungan Kementerian PP&K, didirikan
Lembaga Psikologi, yang kemudian berubah statusnya menjadi Lembaga Pendidikan
Asisten Psikologi yang secara langsung berada di bawah pimpinan Universitas
Indonesia.
Pada tahun 1955, Pendidikan
Psikologi Asisten Psikologi diubah statusnya menjadi Pendidikan Sarjana
Psikologi, yang secara administratif berada di bawah Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Dalam SK Menteri Pendidikan, Pengadjaran &
Kebudajaan Republik Indonesia No. 108049/U.U. dinyatakan bahwa Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia dimulai tanggal 1 Djuli 1960. Dengan demikian,
tahun 1960 merupakan tahun kelahiran Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,
dengan Dekan pertamanya Prof. Dr. Slamet Iman Santoso.
Dia juga mempunyai
andil besar dalam merintis program penerimaan mahasiswa melalui UMPTN. Ketika
itu (1979-1980), Slamet menjadi Ketua Komisi Pembaruan Pendidikan Nasional (KPPN,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan). Maka melalui komite yang diketuainya
dibentuklah satu sistempenerimaan calon mahasiswa yang sejak 1979 sudah
berlangsung dengan nama yang sekian kali berubah mulai dari Skalu, Proyek
Perintis, Sipenmaru (Sistim Penerimaan Mahasiswa Baru) dan UMPTN (Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri).
2.
Prof. Dr. Fuad Hassan
a) Profil :
Nama : Prof. Dr. Fuad
Hassan
Tempat
Tanggal Lahir : Semarang, 29 Juni 1929
Meninggal :
7 Desember 2010
Beliau menempuh pendidikan S1- nya di Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia pada tahun 1958, kemudian melanjutkan di
University of Toronto Canada Fakultas Psikologi dan Filsafat pada tahun 1962.
S3-nya diperoleh dari Fakultas tempatnya mengajar, Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia pada tanggal 11 November 1967. Selain itu, beliau juga
memperoleh gelar Doctor Honoris Causa dalam Ilmu Politik dari Kyungnam
University, Seoul pada tahun 1990 dan Doctor Honoris Causa dalam bidang
Filsafat dari Universiti Kebangsaan, Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun yang
sama. Beliau meninggal pada tanggal 7 Desember 2007
Prof. Dr.
Fuad Hasan, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Menteri P&K -Mendikbud) Kabinet Karya Pembangunan IV dan V
(1985-1993), tak pernah bercita-cita jadi Menteri.
Fuad mengawali karir sebagai Asisten pada Balai Psikoteknik Departemen P &
K (1952- 1956). Kemudian menjadi Asisten Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran
UI (1956-1958). Tahun 1965 menjadi Tenaga Ahli diperbantukan pada Koti G-5 dan
Anggota Tim Ahli bidang Politik Staf Presiden (1966-1968).
Selain
dosen (guru besar) di Fakultas Psikologi UI, Fuad juga meluangkan waktu menjadi
Dosen Seskoad, Seskoal dan Lemhanas (1966-1976). Sebagai dosen, Fuad dikenal
dekat dengan mahasiswa. Tahun 1968 1970, berkiprah politik praktis di Senayan sebagai
Anggota DPR/MPR-RI. Setelah itu, Fuad diangkat menjabat Dekan Fakultas
Psikologi UI, merangkap Direktur
Lembaga Studi Strategis Dewan Pertahanan Keamanan Nasional(1972-1976). Kemudian,
dia dipercaya menjabat Duta Besar RI untuk Mesir, merangkap Sudan, Somalia, dan
Jibouti (1976-1980). lalu menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Luar Negeri (1980-1985) merangkap Anggota MPR-RI (1982-1987)
b)
Hasil
Penelitian
Guru Besar Emeritus Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia ini mendalami psikologi klinis sebagai spesialisasinya.
Sebagai pengajar di Psikologi UI, mata kuliah yang diajarnya antara lain
Pendekatan Fenomenologi dalam Psikologi Klinis, Kapita Selekta Psikologi Klinis
dan Psikodiagnostik, Pendekatan Fenomenologi dalam Psikologi Klinis, dan
Seminar Kesehatan Mental.
Beberapa karya beliau telah dibukukan
serta dijadikan pedoman dan buku panduan pada beberapa mata kuliah Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia, yaitu Pengantar Filsafat Barat (1995) dan
Berkenalan dengan Eksistensialisme (1973), Apologia, terjemahan karya Plato
disertai pengantar tentang filsafat, Renungan Budaya (1988), dan Neurosis
sebagai Konflik Existensial (1967, disertasi), dan Kita dan Kami (2007). Beliau
juga bersama Koenjaraningrat membuat sebuah buku berjudul “Metode-Metode
Penelitian Masyarakat” (1983)
3.
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono
a. Profil
Nama :
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono
Tempat Tanggal Lahir : Purwokerto, 2 Februari 1944
Sarlito Wirawan Sarwono lahir di Purwokerto, 2
Februari 1944. Pria yang biasa dipanggil Ito ini meraih gelar sarjana
psikologinya dari Universitas Indonesia di tahun 1968. Sarlito kemudian
meneruskan studinya dengan mengambil program doktor di UI dan University of
Leiden, Belanda. Disertasinya yang berjudul "Perbedaan Antara Pemimpin
& Aktivitas dalam Gerakan Protes Mahasiswa" berhasil memberinya gelar
doktor pada tahun 1978. Lima tahun sebelumnya, Sarlito sempat menimba ilmu di
Edinburg University, Skotlandia dan meraih gelar Diploma in Community Development.
Sekembalinya ke Tanah Air, Sarlito disibukkan dengan berbagai
kegiatan di bidang akademis baik sebagai peneliti, ilmuwan, hingga penulis.
Sebagai peneliti, ia pernah menjadi 'fellow' di East West Center di Hawaii,
Amerika Serikat (1982 dan 1986). Bidang kajiannya sangat beragam, terutama
menyoroti masalah sosial, mulai dari masalah Keluarga Berencana (KB), anak jalanan, pemukiman, lalu
lintas, sampai yang paling mutakhir tentang terorisme (2006-2009).
Sarlito juga menjadi pengajar di almamaternya, Universitas Indonesia. Mata kuliah yang diajarnya antara lain Logika, Psikologi Perilaku Seksual, Psikologi Sosial, Psikologi Lintas Budaya di Indonesia untuk Sarjana S1 dan mata kuliah Seminar Proposal Tesis, Teori-Teori Psikologi Sosial, Aliran-aliran dan Teori-teori Psikologi untuk Sarjana S2. Selain menjadi dosen, ia pernah memegang jabatan struktural di UI yakni sebagai Dekan Fakultas Psikologi periode 1997-2004 dan Ketua Program Studi Kajian Ilmu Ke polisian di Program Pascasarjana.Guru Besar Tetap di Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI ini juga beberapa kali menjadi dosen tamu di berbagai universitas luar negeri. Tahun 1996, Sarlito menjadi guru besar tamu di Cornell University, Amerika Serikat dan Nijmegen University, Belanda. Setelah itu berturut-turut pada 2007 dan 2008, di Victoria University, Selandia Baru dan University Malaya,Malaysia.
Sarlito juga menjadi pengajar di almamaternya, Universitas Indonesia. Mata kuliah yang diajarnya antara lain Logika, Psikologi Perilaku Seksual, Psikologi Sosial, Psikologi Lintas Budaya di Indonesia untuk Sarjana S1 dan mata kuliah Seminar Proposal Tesis, Teori-Teori Psikologi Sosial, Aliran-aliran dan Teori-teori Psikologi untuk Sarjana S2. Selain menjadi dosen, ia pernah memegang jabatan struktural di UI yakni sebagai Dekan Fakultas Psikologi periode 1997-2004 dan Ketua Program Studi Kajian Ilmu Ke polisian di Program Pascasarjana.Guru Besar Tetap di Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia YAI ini juga beberapa kali menjadi dosen tamu di berbagai universitas luar negeri. Tahun 1996, Sarlito menjadi guru besar tamu di Cornell University, Amerika Serikat dan Nijmegen University, Belanda. Setelah itu berturut-turut pada 2007 dan 2008, di Victoria University, Selandia Baru dan University Malaya,Malaysia.
b. Hasil Penelitan
(Sumbangsih di bidang Psikologi)
Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono adalah
Guru Besar Psikologi yang mendalami bidang Psikologi Sosial. Guru Besar yang
juga seorang psikolog ini juga aktif pada berbagai organisasi, antara lain : ƒ
·
APA (American Psychological Association)
ƒ
·
ICP (International Council of
Psychologists) ƒ
·
SPSSI (Society of Psychological Studies
on Social Issues) ƒ
·
IPS (Ikatan Psikologi Sosial) ƒ
·
ApsyA (Asian Psychological Association) ƒ
·
ASI (Asosiasi Sexologi Indonesia).
Mata kuliah yang diajarnya antara lain
Logika, Psikologi Perilaku Seksual, Psikologi Sosial, Psikologi Lintas Budaya
di Indonesia untuk Sarjana S1 dan mata kuliah Seminar Proposal Tesis,
Teori-Teori Psikologi Sosial, Aliran-aliran dan Teori-teori Psikologi untuk
Sarjana S2. Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono merupakan salah satu guru besar
yang memiliki banyak karya. Karya-karyanya yang telah dibukukan antara lain : ƒ
·
Perbedaan Antara Pemimpin &
Aktivitas dalam Gerakan Protes Mahasiswa (1978) ƒ
·
Pergeseran Norma-Norma Perilaku Sex
(1980) ƒ
Sexualitas dan Fertilitas Remaja (1980) ƒ
·
Menuju Keluarga Bahagia Jilid I-IV
(1982) ƒ
·
Bimbingan dan Konseling Dalam Praktek
Dokter (1982) ƒ
·
Sybil (terjemahan) (1982) ƒ
·
Membina Keluarga yang Bahagia (1983) ƒ
·
Bengkel Keluarga “cetakan II” (1985) ƒ
·
Psikologi Lingkungan (1992) ƒ
Psikologi Sosial (1997)
Karya lain yang dipublikasikan dalam
bentuk lain antara lain :Dari Stereotip Etnis ke Konflik Etnis (2003)
dipublikasikan oleh Jurnal Psikologi Sosial (JPS) Vol. 8 No. 02, Psychology in
Indonesia (2004) pada buku Handbook of International Psychology, in M.J.
Stevens & D. Wedding (ed) New York: Burner-Routledge (Ch. 27, pp. 453-486),
Violence in Indonesia pada International Perspective on Violence, in L.L Adler
& F. Denmark (eds), Wesport, Connecticut: Praeger (Ch. 6, pp.95-110),
Families in Indonesia pada Families in Global Perspective, in J.L. Roopnarine
& U.P Gielen (eds), Boston: Pearson (Ch. 7, pp. 104-119) yang keduanya pada
tahun 2004 dan Internet Dalam Tinjauan Psikologi Anak dan Remaja: Studi Pustaka
di AS & beberapa Negara Industri pada tahun 2005 yang dipublikasikan di
Jurnal Psikologi Sosial (JPS) Profil Guru Besar UI Vol. 8 No. 02, dan Prasangka
di Indonesia (2004). Sejak tahun 2001 meneliti dan publikasi dalam bidang
“Counter Terrorism”.
4.
Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si.
a. Profil
Nama :
Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si.
Hamdi Muluk (lahir di Padangpanjang, Sumatera
Barat, 31
Maret 1966; umur 49 tahun) adalah ahli psikologi politik dan dosen asal
Indonesia. Pada tahun 2010, ia dilantik sebagai guru besar Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia dengan pidato
pengukuhannya yang berjudul Menghidupkan
Kembali Publik: Perspektif Psikologi Politik. Selain sebagai Koordinator Program Master
dan Doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kini ia juga aktif
menulis dan kerap menjadi narasumber di berbagai media televisi.
b. Hasil Penelitian (Sumbangsih di bidang
Psikologi)
·
Soeharto: Ramuan Kecerdasan dan Masa Kecil yang Liat (2001)
·
Budaya Keselamatan dan Industri Berisiko Tinggi (2009)
·
Mozaik Psikologi Politik Indonesia (2010)
·
Pengelolaan Warisan Budaya di Indonesia (2011)
Selain
karya-karya diatas beliau juga mengluarkan beberapa jurnal yang berhubungan
dengan psikologi diantaranya Agreement Towards Radical Islamic Groups as
Meaningul Predictor of Socio-Political Intolerance: a National Survey Evidence
Among Indonesia Muslims , Agreement
Towards Radical Islamic Groups as Meaningul Predictor of Socio-Political
Intolerance: a National Survey Evidence Among Indonesia Muslims, Konsep Kesehatan Mental Menurut Masyarakat
Etnik Jawa dan Minangkabau, Psikologi
Mayoritas Muslim, Multiloyalitas Perilaku Politik dan Isu-isu Radikalisme Islam
di Indonesia
5.
Seto Mulyadi
a. Profil
Nama :
Seto Mulyadi
Tempat Tanggal Lahir : Klaten, 28 Agustus 1951
Seto Mulyadi (lahir di Klaten, 28
Agustus 1951; umur 64 tahun) atau biasa dikenal
sebagai Kak Seto adalah psikolog
anak dan pembawa acara televisi untuk anak-anak
bersama dengan Henny
Purwonegoro. Ia juga menjabat
ketua Komisi Nasional
Perlindungan Anak. Seto Mulyadi memiliki
seorang saudara kembar laki-laki bernama Kresno Mulyadi yang adalah seorang
psikiater anak di Surabaya, dan satu - satunya seorang kakak bernama Maruf Budiharjo
Mulyadi.
b. Hasil Penelitian
(Sumbangsih di bidang Psikologi)
Pada tahun 2007, Kak
Seto mendirikan sekolah alternatif bernama Homeschooling Kak Seto. HSKS begitu singkatannya, merupakan lembaga pendidikan
alternatif yang menjadi salah satu solusi pendidikan bagi anak-anak
Indonesia baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri. Sesuai dengan
visinya, yaitu menyediakan program pendidikan bagi anak agar memiliki
keterampilan, life skill,
dan karakter yang kokoh sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.
Homeschooling Kak Seto terus berusaha meningkatkan standar kualitas
pembelajaran sehingga proses belajar menjadi menyenangkan, memberikan materi
pembelajaran yang terkini, serta menyediakan tutor - tutor dengan pengetahuan
dan pengalaman profesional.
6.
Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat
a. Profil
Nama : Prof. Dr. Hj.
Zakiah Daradjat
Meninggal : Jakarta, 15 Januari 2013
Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat (lahir di Jorong Koto Marapak, Nagari Lambah, Ampek Angkek, Agam, Sumatera Barat, 6 November 1929 – meninggal
di Jakarta, 15 Januari 2013 pada umur 83 tahun) adalah pakar
psikologi Islam. Berkarier di Departeman Agama Indonesia selama 30 tahun sejak
1964, ia menghabiskan sisa umurnya sebagai pendidik dan guru besar ilmu
psikologi di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setelah menyelesaikan pendidikan doktor di Mesir pada 1964, Zakiah membagi waktu
bekerja dan membuka praktik konsultasi psikologi. Ia pernah dipercaya sebagai
Direktur Pendidikan Agama dan Direktur Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam,
bertanggung jawab atas kebijakan dan eksistensi lembaga-lembaga pendidikan
Islam. Ia duduk di Dewan Pertimbangan Agung periode 1983–1988, satu-satunya
perempuan dalam keanggotaan DPA. Pada saat yang sama, ia adalah anggota Dewan Riset Nasional dan mengurusi bidang masalah keluarga
dan anak pada Majelis Ulama Indonesia(MUI) periode
kepengurusan pimpinan Hasan Basri.
b. Hasil
Penelitian (Sumbangsih di bidang Psikologi)
Beberapa
karya beliau dibidang Psikologi :
·
Ilmu Jiwa Agama
·
Kesehatan Mental dalam Al-Qur'an
·
Ketenangan dan Kebahagiaan dalam
Keluarga
·
Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia
·
Menghadapi Masa Menopause
·
Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental
·
Pendidikan Akhlak dalam Al-Qur'an
·
Perawatan Jiwa untuk Anak-anakProblema
Remaja di Indonesia
Gagasan lain dari
beliau adalah tentang pendidikan islam yang bersifat integralistik
dan komperhensif
SUMBER
TERIMA KASIH
BalasHapusMY BLOG
MY CAMPUS
Fatma widya ningrum Fatma.wn08@gmail.com Blog.binadarma.ac.id/ay_ranius/