Sutradara
: Ron Howard
Produser
: Ron
Howard
Brian Grazer
Penulis
: Akiva Goldsman
Sylvia Nasar (Buku)
Sylvia Nasar (Buku)
Pemeran
:
Russell Crowe
Jennifer Connelly
Ed Harris
Paul Bettany
Christopher Plummer
Josh Lucas
Judd Hirsch
Jennifer Connelly
Ed Harris
Paul Bettany
Christopher Plummer
Josh Lucas
Judd Hirsch
Musik oleh
: James Horner
Sinematografi :
Roger Deakins
Penyunting
: Daniel P. Hanley
Mike Hill
Mike Hill
Studio
: Imagine Entertainment
Distributor
: Universal Studios
DreamWorks
DreamWorks
Tanggal rilis
: 21 Desember 2001
Durasi
: 135 menit
Negara
: Amerika
Serikat
Bahasa
:
Inggris
Film
Beautiful Mind ini mengangkat kisah mengenai John Forbes Nash seorang ahli
matematika genius yang berhasil menciptkan teori mengenai ekonomi yang saat ini
dijadikan teori ekonomi kontemporer. Kisah dalam Film ini dimulai ketika Nash
memasuk dunia perkuliahan. Pada film ini digambarkan bahwa Nash adalah sosok
mahasiswa suka menyendiri, pemalu, introvert dan juga aneh. Nash menempuh
pendidikan di Princenton University. Namun Nash pada film ini juga digambarkan
sebagai laki-laki yang aragon dan senang membanggakan kepandainnya. Hal ini
ditandai dengan Nash yang menolak mengikuti beberapa mata kuliah yang
menurutnya tidak penting. Kisah ini berlanjut, Nash memiliki teman sekamar
yaitu Carles Herman. Kehidupan selama perkuliahan Nash digambarkan juga bahwa
Nash sangat terobsesi pada matematika. Terlihat dari beberapa coretan
angka-angka yang ia tuliskan pada kaca dan meja-meja kamarna. Carles Herman
teman sekamar Nash di ceritakan dalam film ini memiliki seorang keponakan
perempuan bernama Marcee. Nash dekat dengan kedua orang ini, Herman dan Marcee.
Mimpi
Nash menjadi kenyataan, ia mendapat gelar dokter dengan usahanya yaitu
menemukan konsep baru yang bertentangan dengan konsep oleh pada ekonomi modern
adam smith. Konsep ini dikenal dengan teori keseimbangan. Selain itu Nash pun
diterima sebagai peneliti dan pengajar di MIT. Tidak sampai disitu dalam film
ini dikisahkan juga mengenai kehidupan asmara Nash. Nash bertemu dengan Alicia
Larde seorang mahasiswi cantik dan meyadarkan Nash bahwa ini juga membutukan
cinta. Nash kemudian menikah dengan Larde.
Keadaan
Nash mulai mengalami perubahan ketika ia diminta untuk memecahkan kode rahasia
yand dikirim tentara soviet. Di sana, ia bertemu dendan agen rahaisa willian
parcher. Dari agen rahasia ini, ia diberi perkerjaan sebagai mata-mata.
Perkerjaan ini membuat Nash terobsesi dan lupa akan waktu. Nash semakin hari
semakin parah, ia terlihat aneh dan ketakutkan. Hal ini disebabkan karena
pekerjaan barunya sebagai mata-mata. Sampai pada akhirnya ketika Nash sedang
membawakan seminar disalah satu universitas, ia ditankap seorang ahli jiwa dan
dibawa kerumah sakit jiwa. Terungkaplah bahwa Nash mengidap Schizophrenia. Beberapa
kejadian yang dialaminya selama ini ternyata tidak nyata dan hanya khayalan
belaka.Tidak pernah ada teman sekamar Carles Herman dan juga keponakannya
Marcee, tidak pernah ada pemecahan kode rahasia, tidak pernah ada pekerjaan
sebagai mata-mata.
Alicia
sebagai istri selalu memberikan dorongan kepada Nash untuk dapat sembuh dari
penyakitnya. Walau pada tahap-tahap awal pengobatan Nash masih belum
benar-benar pulih. Bahkan dalam film ini Nash sampai membahayakan anaknya
sendiri yang masih bayi. Akhirnya dengan semangat, kasih sayang dan cinta dari
Alicia serta dengan mengikuti perawatan Nash dapat membaik dari penyakitnya.
Hingga diakhir cerita Nash meraih nobel di tahun 1944 di usia senjanya.
ANALISA :
Dari film tersebut dapat diketahui bahwa John Nash menderita skizofrenia paranoid, yang ditandai dengan simpton – simpton/ indikasi sebagai berikut:
Dari film tersebut dapat diketahui bahwa John Nash menderita skizofrenia paranoid, yang ditandai dengan simpton – simpton/ indikasi sebagai berikut:
1. adanya delusi atau waham,
yakni keyakinan palsu yang dipertahankan.
- Waham
Kejar (delusion of persecution), yaitu keyakinan bahwa orang
atau kelompok tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan dirinya,
dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan mata – mata rusia. Waham ini
menjadikannya paranoid, yang selalu curiga akan segala hal dan berada dalam
ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi.
- Waham
Kebesaran (delusion of grandeur), yaitu keyakinan bahwa dirinya
memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang penting. John Nash
menganggap dirinya adalah pemecah kode rahasia terbaik dan mata – mata/agen
rahasia.
- Waham
Pengaruh (delusion of influence), adalah keyakinan bahwa
kekuatan dari luar sedang mencoba mengendalikan pikiran dan tindakannya. Adegan
yang menunjukkan waham ini yaitu ketika disuruh membunuh isterinya, ketika
disuruh menunjukkan bahwa dia jenius, dan ketika diyakinkan bahwa dia tidak
berarti oleh para teman halusinasinya.
2. adanya halusinasi, yaitu persepsi palsu atau
menganggap suatu hal ada dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut hanyalah
khayalan. John Nash mengalami halusinasi bertemu dengan tiga orang yang secara
nyata tidak ada yaitu Charles Herman (teman sekamarnya), William Parcher (agen
pemerintah) dan Marcee (keponakan Charles Herman). Selain itu juga laboratorium
rahasia, dan juga nomer kode yang dipasang pada tangannya.
3. gejala motorik dapat dilihat
dari ekpresi wajah yang aneh dan khas diikuti dengan gerakan tangan, jari dan
lengan yg aneh.
Indikasi ini sangat jelas ketika John Nash berkenalan dengan teman – temannya
dan juga jika dilihat dari cara berjalannya.
4. adanya gangguan emosi, adegan yang paling jelas
yaitu ketika John Nash menggendong anaknya dengan tanpa emosi sedikitpun.
5. social withdrawl (penarikan
sosial),
John Nash tidak bisa berinteraksi sosial seperti orang – orang pada umumnya,
dia tidak menyukai orang lain dan menganggap orang lain tidak menyukai dirinya
sehingga dia hanya memiliki sedikit teman.
Stressor
atau kejadian – kejadian yang menekan yang membuat skizofrenia John
Nash bertambah parah, yaitu :
- Kalah bermain dari temannya
- Merasa gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya
- Merasa tidak dapat melayani isterinya
- Tidak bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali
- Kalah bermain dari temannya
- Merasa gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya
- Merasa tidak dapat melayani isterinya
- Tidak bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali
Karakter
Pribadi John Nash,
yaitu:
- Pemalu, introvert, penyendiri, rendah diri (merasa dirinya tidak disukai orang lain), kaku, tidak suka bergaul (tidak menyukai orang lain), penarikan diri dari lingkungan sosial.
- Dalam kenyataannya (cerita sebenarnya bukan di film ini) John Nash adalah pribadi yang pemarah, suka bermain wanita, keras, kaku dan antisemit.
- Pemalu, introvert, penyendiri, rendah diri (merasa dirinya tidak disukai orang lain), kaku, tidak suka bergaul (tidak menyukai orang lain), penarikan diri dari lingkungan sosial.
- Dalam kenyataannya (cerita sebenarnya bukan di film ini) John Nash adalah pribadi yang pemarah, suka bermain wanita, keras, kaku dan antisemit.
Dalam
film tersebut John Nash dibawa ke rumah sakit jiwa dan mendapatkan perawatan ECT
(Electroshock Therapy) atau
terapi elektrokonvulsif 5 kali seminggu selama 10 minggu. ECT merupakan terapi
yang sering digunakan pada tahun 1940 – 1960 sebelum obat antipsikotik dan anti
depresan mudah diperoleh. Cara kerja terapi ini yaitu mengalirkan arus listrik
berdaya sangat rendah ke otak yang cukup untuk menghasilkan kejang yang mirip
dengan kejang epileptik. Kejang inilah yang menjadi terapetik bukan arus
listriknya. Sebelum dilakukan ECT pasien disuntikkan insulin sebagai pelemas
otot yang akan mencegah spasme konvulsif otot-otot tubuh dan kemungkinan
cedera. Efek samping penggunaan ECT adalah kelupaan atau gangguan memori. Efek
samping ini dapat dihindari dengan menjaga rendahnya arus listrik yang
dialirkan.
Setelah
menjalani perawatan di rumah sakit jiwa, John Nash menjalani perawatan di rumah
dengan Obat Psikoterapetik. Obat ini harus terus diminum secara
teratur oleh penderita skizofrenia. Meskipun obat ini tidak dapat menyembuhkan
skizofrenia, namun obat – obat antipsikotik akan membantu penderita untuk
menghilangkan halusinasi dan konfusi, serta memulihkan proses berpikir
rasional. Cara kerja obat – obat antipsikotik yaitu menghambat reseptor dopamin
dalam otak. Efek dari pemakaian obat tersebut yaitu : Sulit berkosentrasi,
menghambat proses berpikir, tidak memiliki gairah seksual.
Selain
terapi biologis, John Nash juga mendapat terapi dari isterinya yaitu berupa
dukungan sosial yang diberikan kepadanya, rasa empati, penerimaan, mendorong
untuk mulai berinteraksi sosial (dengan tukang sampah), dan dorongan untuk
tidak berputus asa dan terus berusaha. Terapi Sosial ini sangat membantu penderita
skizofrenia dalam menghadapi peristiwa – peristiwa yang menjadi stressor bagi
penderita.
( http://blog.kenz.or.id/2005/04/25/analisis-film-a-beautiful-mind.html - sumber u/ analisis film Beautiful mind)
Film
Beautiful Mind ini berdasarkan kisah nyata seorang pengidap Skizofrenia,
penggambaran dalam film ini juga hampir sama seperti apa yang pengidap
Skizofrenia itu sendiri di dunia nyata. Saya sangat merekomendasi film ini terutama
untuk mahasiswa psikologi. Karena benar-benar menggambarkan bagaimana pengidap
Skizofrenia mengalami waham-waham yang telah dijelaskan pada analisis diatas. Skizofrenia
adalah sendiri adalah adanya keterpisahan pemikiran dalam pikiran anda,
proses-proses pemikiran anda tidak mengalir dengan lancar. Namun, hal ini tidak
berarti anda memiliki banyak kepribadian. Skizofrenia adalah bentuk paling umum
dari penyakit mental yang parah. Umumnya penyakit ini tidak diketahui selama
kira-kira 20-30 tahun, sehingga itu mungkin memilki masa kanak-kanak yang
normal dan sehat. Baru pada masa remaja akhir atau masa dewasa muda, kesulitan
akan mulai muncul. Para ilmuwan belum mengetahui dengan pasti penyebab penyakit
ini. Namun, mereka mengetahui bahwa penyakit ini adalah penyakit otak. Bila
anda mengidap Skizofrenia, infornasi yang diikirimkan dunia kepada anda ketika
diterima oleh pancaindra tidak diolah secara layak dalam otak anda.
Seolah-olah, sirkuit-sirkuit yang ada dalam otak anda saling baku tembak,
sehingga pesan-pesannya tidak tersampaikan ataupun jika sudah sampai dalam
keadaan rusak. (Hidup optimal dengan Skizofrenia - Roberta Temes, Ph. D.)
0 komentar:
Posting Komentar