Kami sekelompok, yang terdiridari
Dwi Rosita ,Elisa,
Hardian Ekawati, Yuly, dan AfinaRomadhona.
Kami sekelompok tertarik melakukan kunjungan ke MUSEUM GAJAH di Jl. Medan
Merdeka dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah kami yaitu IBD (Ilmu Budaya
Dasar).
Untuk
bisa menempuh perjalanan ke museum gajah kami sekelompok memilih akses yang
mudah yaitu naik kereta api dari Stasiun Pancasila menuju Stasiun Juanda. Setelah tiba di Stasiun Juanda, terlihat ada warung makan “SOTO
MADURA” di pinggir jalan. Wah kebetulan sekali perut kami lapar bukan main.Daripada nanti pingsan lebih baik
kami menyiapkan amunisi sebelum berperang. Setelah makan siang selesai, kami
meneruskan perjalanan dengan menaiki “BUS KELILING IBU KOTA” yang di desain
begitu apik layaknya bus yang ada di kota LONDON yang bertingkat. Bedanya bus
ini tertutup, fasilitas yang cukup memadai dan yang terpenting fullAC hehehe.
Hampir setengah jam kami mengantre dengan penumpang lainnya lho. Bus ini memang
dikhususkan untuk berwisata keliling monas untuk wisatawan, dan tidak dipungut
biaya sepeser pun (FREE) jadi wajar saja kalau banyak yang ingin menaiki bus
ini. Bukan warga jakarta namanya jika belum pernah mencoba menaiki bus ini hehe
dijamin ketagihan!
Akhirnya kami
tiba di tempat tujuan setelah berkeliling jakarta melewati bundaran HI. Tepat
sekali kami berhenti di depan MUSEUM NASIONAL. Pemandangan awal yang begitu
menyegarkan mata dan menggugah semangat untuk melakukan penelitian. Bangunan
kokoh bercat putih, ornamen keramik yang bernilai seni, dan tanaman hijau yang
menyegarkan membuat saya semakin penasaran “sebetulnya di dalam ada apa saja,
sampai ramai pengunjung seperti itu?”. Bayangkan saja banyak sekali pengunjung
dari berbagai belahan dunia, seperti turis Australia, China, Jepang, Irak dan
masih banyak turis lainnya lagi.
Waktu Kunjungan
Senin dan hari besar nasional :
Tutup
Selasa - Jum'at : 08.00 - 16.00
Sabtu - Minggu : 08.00 - 17.00
Tiket Masuk
1. Pengunjung Perorangan :
a.Dewasa : Rp 5.000,-
b.Anak-anak : Rp 2.000,-
b.Anak-anak : Rp 2.000,-
2. Pengunjung Rombongan (minimum
20 orang)
a. Dewasa
: Rp 3.000,-
b. Anak-anak (TK s.d. SMA) : Rp 1.000,-
b. Anak-anak (TK s.d. SMA) : Rp 1.000,-
3. Pengunjung Asing :
Rp 10.000,-
Nah, rincian harga diatas sangat amat terjangkau bukan?
Bagi kami
harga Rp5000.- bukanlah harga yang mahal, justru itu merupakan harga yang
terjangkau. Ya memang kebanyakan museum di jakarta tidak dikenakan biaya masuk
tetapi dengan kita membayar sesuai dengan tarif diatas hasilnya akan sebanding
dengan setelah apa yang kita dapatkan di dalam museum, lagipula dengan membayar
kita sudah dapat membantu perekonomian Indonesia lho. Setelah beberapa menit
berjalan kecil, kami disuguhkan dengan berbagai serba serbi menarik semacam
merchandise. Jadi disana juga sedang diadakan pameran sekaligus bazar bagi yang
ingin berbelanja. Sayangnya kami mahasiswi, uangnya lebih baik kami simpan
rapat-rapat ya meskipun lapar mata hehe.
Pameran yang
sedangdiadakan di dalam MUSEUM NASIONAL
Museum
Nasional Indonesia memiliki 2 gedung yaitu Gedung A dan Gedung B. Gedung A
hanya ada di lantai bawah. Di dalam Gedung A, ada enam koleksi di enam ruangan
berbeda yang bisa kita gali lebih dalam ketika sudah berkeliling. Anda akan
terpikat dengan suasana di dalam museum ini yang begitu mengagumkan! Semua
kekayaan SDM di Indonesia akan terlihat semuanya disini. Koleksi sejarah,
tekstil, keramik, etnografi, prasejarah, dan arkeologi serta ratusan bahkan
ribuan patung-patung mulai patung Ganesha saat masuk kedalam pintu dan kemudian
disamping kanan kiri patung Ganesha kita bisa melihat lain halnya.
Ada empat
lantai dari tujuh lantai di Gedung B yang dikhususkan untuk memajang ribuan
koleksi yang dikategorikan menjadi berbagai unsur budaya yang dipadu dengan
dimensi bentuk, waktu, dan ruang. Lantai 1 Gedung B atau Gedung Arca berisi
mengenai manusia dan lingkungan. Lantai 2 berisi berbagai koleksi budaya yang
mengerucut pada ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi. Lantai 3, akan
disuguhkan koleksi-koleksi mengenai kehidupan masyarakat dalam berorganisasi.
Lantai 4 atau lantai terakhir merupakan koleksi khasanah emas dan kemarik
dipajangkan.
Awalnya
kami masukkeGedung A, disanaadalahtempatarca – arca.Ada patungSiwa, Ganesha,
Garuda danmasihbanyaklagi.Disiniterdapatpatung – patungdewa – dewadantokoh –
tokoh yang kitakenalsaatbelajarsejarah di bangkusekolahlho.Ruanganarca
-arcainiterbuka, denganrumput yang begituhijau.Laluruanganselanjutnya, kami
melihatbenda – bendakecil di
pajangdalamlemarikaca.Ternyataitumerupakanperalatan – peralatan yang digunakanpadamasakerajaandahulu.Berikutnya
kami melihat, pajangan – pajangankeramikdariCina, Vietnam, Thailand
danJepang.Setelahitu kami melihat miniature yang begitu detail darirumah –
rumahadat di Indonesia. Ada jugaruangan yang berisiilmupengetahuanmanusia –
manusiaprasejarah.Museum inibegitubanyakhal yang dapatdipelajari.
Didalam museum
diperbolehkanuntukmengambilfoto, maupunberfoto.Namunadabeberapatempatdimana
kami tidakdiperbolehkanuntukmengambilgambar.Menurut kami, museum
nasionalmerupakansarana yang
interaktifuntukmenjaditempatbelajar.Mengapa?Karenadisinikitadapatbelajarsekaligusmelihatlangsung,
tidakhanyamembayangkannyasaja.Barang –
barangbersejarahdisanasangatdijagadenganbaik,
danterlihatkebersihannya.Hanyasajapatung – patungatauarca – arcanyatidaksedikit
yang mengalamikerusakan.Ada bagian – bagianarca yang
tampakpernahpecah.Semogapihak – pihak museum
bisamenjagawarisanbudayakitainiya.Agar anak – anakdancucu –
cucukitadapatmelihatwarisanbudaya Indonesia yang kaya
ini.Tapitidakhanyapihakmuseumnya, kitasebagaipengunjungharusberperilakubaikjugasaatberada
di museum – museum.Jangansampaidengansengajaatautidaksengajamerusaknya.
Beberapa prasasti, arca, alat musik, tempat tidur
dewi, artefak, ornamen keramik, kerajinan tangan, serta rumah adat peninggalan
pada zaman dahulu
Bisa kita
lihat bahwa banyak sekali peninggalan prasejarah masa lampau, namun itu hanya
sebagian ruangan saja yang sempat kami kunjungi karena terbatasnya waktu.
Ruangan yang begitu luas tak sempat kami nikmati semua. Rasa lelah sudah
menghampi, meskipun tersedia eskalator dan lift namun tetap saja kami merasa
lemas. Namun cukup puas, disana kami mendapatkan banyak pengetahuan, menjadi
berpikir luas akan kekayaan ini serta dapat menyimpulkan hal-hal yang kecil
sekalipun.
Kami akan berbagi foto
kebahagian...
0 komentar:
Posting Komentar