Tittle:
Dark Valentine’s Day
Author
:
YulyDe
Twitter
: @deyuly
Main
Cast:
Park
Chanyeol (Exo)
Tiffany
Hwang (SNSD)
Krystal
(FX)
Genre:
Sad
romance
*FanFiction atau yang biasa disebut FF ini adalah satu dari sekian banyak FF yang tersebar di dunia maya. Mengangkat genre sad romance, dengan tokoh utama di dalamnya yaitu Park Chanyeol (EXO), Tiffany Hwang (SNSD) dan Krystal (FX) :) .
Nb : typo masih bertebaran ;) kkk.
“Hahh, valentine tahun ini memang
valentine tersuram. Lihat saja tidak ada bintang malam ini. Langit pun sangat
gelap”
- Rabu 11 Februari 2015
“Nuna.....” teriak
chanyeol sambil berlari menghampiri Tiffany yang sedang duduk menonton
televisi.
“Aishh, yeol.
Jangan berteriak di dalam rumah” omel Tiffany pada adiknya yang satu ini.
Chanyeol yang
berlari itu pun memeluk Tiffany dari belakang. Tiffany yang sedari tadi sudah
kesal pura pura mengacuhkan adik kesayangannya ini.
“Apa lagi sekarang
yeol, cepat katakan apa yang kau mau” ucap Tiffany dingin.
Chanyeol yang
kurang suka dengan reaksi Tiffany akhirnya melepaskan pelukannya dan beralih
duduk di sebelah Tiffany. Ia mengambil remote Tv yang berada ditangan Tiffany
dan menekan tombol off. Tiffany dengan
seketika menoleh dengan wajah yang sudah siap ingin memakan adiknya yg satu
ini. Tanpa merasa bersalah Chanyeol menarik kuat pipi Tiffany.
“Nun jangan
memasang wajah seperti itu. Kau terlihat seperti Annabelle tahu.”
Tanpa menjawab
Tiffany masih menatap tajam Chanyeol. Dengan hembusan napas yang sengaja
dibuat-buat akhirnya ia mulai bicara.
“Ok, jadi ada apa
Park Chanyeol?”
“Nuna, tahu Krystal
bukan? Junior kita di tempat latihan musik itu?”
“Iya” jawab Tiffany
yang masih kesal dengan perbuatan Chanyeol tadi.
Chanyeol bukannya
melanjutkan ceritanya, tetapi iya malah mendekatkan dirinya dengan Tiffany.
“Aku menyukainya,
nun” bisik Chanyeol pada Tiffany.
Tiffany terdiam.
Dia tak tahu harus memberi respon apa pada pengakuan Chanyeol itu. Chanyeol
mulai menjauhkan dirinya dari Tiffany. Tiba-tiba dia bingung kenapa Tiffany
tidak memberikan respon.
“Heyy, yak.
Nuna!!!!”teriak Chanyeol pada Tiffany
“Ahh, ne Yeol. Jadi
kalau aku sudah tahu kau menyukai Krystal aku harus apa?”
“Jadi bagaimana
menurutmu? Aku ingin menyatakannya. Bagaimana ya, cara untuk menyatakannya pada
Krystal”
“Ishh, ya kau pikir
sendri saja Yeol.”
“Bagaimana dengan
bunga nun? Atau cokelat? Atau makan malam bersama?” tanya Chanyeol tak henti
pada Tiffany yang kini sudah menyalakan lagi Tv yang tadi dimatikan oleh
chanyeol.
“Bilang saja kau
menyukainya. Sudah itu saja. Kalau dia menyukaimu juga tanpa bunga ataupun
cokelat dia pasti akan menerimanya.” Ucap Tiffany dingin seraya berdiri dan
meninggalkan Chanyeol.
“Aishh dasar nuna
jelek, pantas saja kau masih belum mempunyai namjachingu” teriak Chanyeol lagi
pada Tiffany.
Tiffany berjalan
menuju kamarnya tanpa menghiraukan teriakan adiknya itu. Ia mulai merebahkan
tubuhnya di tempat tidur. Menutup wajahnya dengan bantal. Ia bingung tidak
mengerti apa yang dirasanya. Cukup lama dia berpikir hingga akhirnya ia
terlelap dan tidur.
-
Keesokan
harinya
Di tempat latihan
Setelah berlatih hari
ini Chanyeol dan teman-teman nya di tempat latihan musik itu tidak langsung
pulang. Mereka berkumpul seperti biasa. Tapi sore ini , tidak hanya Chanyeol
dan teman-temannya tapi ada juga beberapa dari junior mereka, termasuk Krystal.
Yeoja yang Chanyeol sukai. Mereka semua larut dalam bahan pembicaraan yang
terkadang tidak penting. Haha, ya begitulah biasanya mereka melepas penat setelah
seharian berlatih.
“Hyung, mengapa kau
memilih bagian rapper bukannya main vocal seperti Tiffany nuna” tanya salah
satu juniornya yg bernama Kai
“Karena aku
menyukai rapper”jawab Chanyeol singkat
“Bukannya kalian
kakak beradik kenapa kalian tidak sama sih sunbae”tanya Krystal kali ini.
“Emm, aishh. Jangan
memanggilku Sunbae panggil saja seperti Kai”
“Ahh jadi aku harus
memanggilmu Hyung, sunbae?”
“Aishh, maksudku
jangan terlalu formal. Panggil saja aku Oppa. Heheh”
“Ahh baiklah jadi
mengapa oppa dan Tiffany eonni itu berbeda?”
“Krystal, mengapa
kau menanyakan itu pada Chanyeol sunbae apa kau tidak tahu kalau Chanyeol
sunbae dan Tiffany sunbae itu bukan
saudara biologis”selak Wendy sebelum Chanyeol menjawab pertanyaan Krystal itu.
Chanyeol dengan
segera menjelaskan kepada Krystal dan juga juniornya yang lain.
Tiffany memang
bukan kakak biologis Chanyeol. Chanyeol dan Tiffany bahkan tidak memiliki
ikatan kekeluargaan sedikitpun. Mereka bertemu di tempat latihan ini ketika
Chanyeol baru saja masuk ke tempat latihan musik. Tiffany dan Chanyeol entah karena apa dulu
menjadi begitu akrab. Sampai akhirnya Chanyol harus cuti dari tempat latihan
itu karena suatu hal yang hanya bisa ia ceritakan pada Tiffany. Sejak saat itu
Tiffany sudah menganggap Chanyeol sebagai adiknya. Benar benar sebagai adiknya.
Berhubung semua keluarga Tiffany ada di Los Angeles bukan di Korea maka dari
itu ketika Chanyeol kembali dari cutinya, Tiffany menawarkan rumahnya pada
Chanyeol. Ya, maksdunya disini adalah tinggal bersama Tiffany sebagai adiknya.
Chanyeol pun akhirnya bisa kenal dengan ayah dan ibu Tiffany ketika mereka
berkunjung ke Korea. Dari situ pula Chanyeol juga sudah menganggap Tiffany
sebagai kakaknya dan menganggap ayah dan ibu Tiffany sebagai orang tuanya.
Cukup lama chanyeol
menceritakan apa hunbungannya dengan Tiffany kepada juniornya sehingga ia lupa
waktu. Sore sudah berganti malam. Akhirnya mereka semua memutuskan untuk
pulang.
“Krystal-ahh, kau
pulang bersama siapa?”tanya Chanyeol
“Aku pulang sendiri
oppa, karena Jessica eonni hari ini juga tidak ada jadwal latihan sama seperti
Tiffany eonni”
“Eumm, mau aku
antar pulang?”tawar Chanyeol ragu kepada Krystal
“Ahh, kalau tidak
merepotkanmu oppa. Hehe”
“Tidak kok,
kajja...”
Selama diperjalanan
pulang Chanyeol dan Krystal saling bercerita mulai dari mengenai pribadi
ataupun keluarga mereka. Sehingga perjalanan menuju rumah Krystal tak terasa.
Chanyeol kini sudah memberhentikan motor miliknya di depan rumah Krystal.
“Sudah sampai”
“Terima kasih
oppa.”ucap Krystal seraya turun dari motor itu dan melepaskan helm yang
dipakainya.
“Sama sama
Krystal-ahh”balas Chanyeol .
“Ini helm mu oppa,
aku masuk dulu ya.”ucap Krystal lagi sambil memberikan helm itu pada Chanyeol.
Chanyeol memang
selalu membawa dua helm. Satu pasti untuk dia gunakan dan satunya biasa dipakai
oleh siapa saja yang menumpang pulang dengannya demi mematuhi peraturan lalu
lintas.
“Krystal...”panggil
Chanyeol sebelum Krystal membuka pagar rumahnya.
“Sabtu ini, kau ada
acara?”tanya Chanyeol langsung
“Tidak ada oppa.
Memangnya kenapa? Kau ingin mengajakku jalan ya?”jawab Krystal dengan percaya
diri.
“Aishh anak ini.
Iya Sabtu ini ok. Nanti lebih jelasnya aku kabari lagi.”balas Chanyeol tak
kalah percaya dirinya
“Baiklah oppa.
Haruskah aku berdandan secantik mungkin opp?”goda Krystal
“Hahah, ya terserah
sajalah. Asalkan jangan berdandan seperti badut saja.”
“Yakkk oppa.
Sudahlah aku masuk dulu ya. Hati-hati di jalan.”
-
Jumat 13
Februari 2015
Tiffany yang baru
saja selesai merapikan diri dan keluar dari kamarnya. Ia melihat sang adik
sedang asik di depan TV. Ia pun menuju adiknya itu. Tapi ternyata apa yang
dilihat. Bukan Chanyeol yang menonton TV tapi TV lah yang menonton Chanyeol
yang sedang asik dengan ponselnya. Chanyeol yang memang benar benar asik dengan
ponselya sampai tidak menyadari kedatangan Tiffany. Tiffany yang kesal tidak
dihiraukan langsung menyambar bantal sofa yang berada di sampingnya dan memukul
kepala Chanyeol.
“Aishh...nuna apa
yang kau lakukan.”
“Kau seperti orang
autis tahu tidak sibuk dengan ponselmu saja.”
“Nunaaaaaa, aishh
jinjja. Typo typo typo bagaimana ini”
“Heyy Park
Chanyeol, berhenti berteriak dan apa yang typo”
“Kau tahu nuna aku
sedang chat dengan Krystal dan karena kau aku jadi typo”
“Hahh, jarimu saja
yang terlalu besar. Mengapa jadi menyalahkan aku.
“Heyy nuna Annabelle,
gara gara kau memukulku tadi.”teriak Chanyeol lagi, sambil balik memukul
Tiffany dengan bantal sofa yang sama.
Kakak dan adik ini
pun berakhir dengan perang bantal saling memukul satu sama lain. Chanyeol yang
sangat suka berteriak pada Tiffany memanggilnya dengan sebutan Annabelle
(Boneka hantu yang ada pada salah satu Film horor). Bagi Chanyeol, Tiffany
adalah nunanya yang terbaik. Meski harus Chanyeol akui, dia sedikit kasihan
dengan nunanya ini. Sebelum bertemu dengan Chanyeol, Tiffany memiliki
namjachingu yaitu Donghae, tapi namjachingunya itu malah meninggalkan Tiffany
keluar negeri tanpa kabar. Chanyeol bukan hanya adik bagi Tiffany, tapi juga
teman, sahabat, musuh, bahkan terkadang Chanyeol bisa seperti kakak bagi
Tiffany. Tiffany tidak pernah sedikit pun marah dengan Chanyeol. Termasuk
ketika Chanyeol memanggilnya dengan panggilan Annabelle. Baginya itu adalah
panggilan sayang dari adiknya.
“Hahhh, Berhenti
memukuliku Yeol.”
“Ehh, tumben sekali
kau menyerah nun.”
“Aku bukan menyerah
karena letih, tapi aku lapar. Temanin aku makan Yeol” ucap Tiffany seraya
menarik tangan Chanyeol.
“Dasar Annabelle,
kita mau makan apa? kau saja tidak memasak hari ini.”
“Kita makan di
luar, dasar bodoh.”
“Ahh kau baik
sekali nuna mau membayarkan aku makan.”
“Siapa yang akan
membayar? Kau bayar dengan uangmu sendiri Park Chanyeol.”ucap Tiffany melepas
tangan Chanyeol dan berjalan keluar rumah.
“Heyy Yeoll cepat
aku sudah lapar....”teriak Tiffany pada Chanyeol yang masih di dalam
“Iya Annabelle,
sabar”teriak Chanyeol tak kalah keras.
-
Sabtu 14
Feb 2015 (Black Valentine’s Day)
Matahari baru saja
terbit di hari Sabtu ini. Tapi Park Chanyeol sudah dengan semangatnya menyambut
hari ini. Ia menceritakan kepada Tiffany
bahwa hari ini dia akan menyatakan perasaannya pada Krystal. Ia meminta Tiffany
untuk membantunya. Ia akan mengajak Krystal ke Namsan Tower malam ini dan ia
meminta Tiffany ikut. Ia akan berpura pura membatalkan janji ketika Krystal
sudah sampai di tempat itu dan seakan akan menyuruh Tiffany untuk
menggantikannya karena rasa bersalah pada Krystal. Baru setelah itu, ia akan
muncul dengan seikat bunga dan menyatakan perasaannya pada Krystal. Awalnya
Tiffany tidak menyetujui rencana adiknya ini. Entah apa yang ia rasakan ketika
mendengar semua rencana Chanyeol itu. Tiffany malah menolaknya dengan amarah.
Sampai akhrinya Chanyeol bisa membujuk Tiffany.
Seharian penuh
Tiffany merasa aneh. Apakah ini rasa iri karena Chanyeol akan mempunyai
Yeojachingu di hari valentine ini sedangkan Tiffany sendiri di valentine tahun
ini. Atau rasa apakah ini. Susah payah
ia mengartikan apa yang ia rasa hari ini. Hingga hari pun menuju malam dan ia
harus menjalankan rencana adiknya itu.
-
Namsan
Tower
“Hi, Tiffany
eonni.”sapa Krystal pada Tiffany yang baru saja datang
“Hi, Krytal-ahh.
Maafkan Chanyeol ne. Dia tidak bisa datang jadi aku menggantikannya.”
“Ne, eonni tidak
apa-apa. Tadi Chanyeol oppa juga sudah memberitahuku.”
“Kau tidak bersama
Jessica, Krystal-ahh?” Tiffany memulai percakapan meski ia bingung apa yang
harus ia katakan.
“Tidak eonniya,
Sica eonni sedang pergi dengan namjachingunya. Hehe”jawab krystal.
Cukup lama hening
diantara mereka. Krystal nampak bingung tidak seperti Tiffany yang biasa ia
lihat di tempat latihan. Tiffany yang banyak bicara bahkan bisa dibilang bawel,
yang penuh senyum ramah. Tapi kali ini raut wajahnya saja sangat menunjukan dia
sedang tidak dalam keadaan baik. Seketika Krystal teringat cerita Chanyeol
mengenai namjachingu Tiffany eonni.
‘ya
mungkin karena itu’ batin Krystal.
Tiba-tiba getar
ponsel Tiffany memecah keheningan diantara mereka.
“Krystal mau
menemai aku kesuatu tempat tidak?” tanya Tiffany
“Kemana eonni?ayo
eonni” jawab Krystal seraya menggandeng lengan Tiffany
Tiffany membawa
Krystal ke tempat yang sudah Chanyeol siapkan. Sesampainya di tempat itu
Tiffany meminta menunggunya karena ia ingin membeli minum. Disaat itulah
Chanyeol muncul bukan hanya dengan seikat bunga tapi juga gitar ditangannya.
Tiffany mulai melihat dari kejauhan. Sedikit terkejut melihat Chanyeol yang
ternyata juga membawa gitar.
“Oppa...”Krystal
tampak terkejut
“Ini untukmu
Krystal.”tanpa banyak bertanya Chanyeol memberikan bunga itu pada Krystal.
Krystal menerima
bunga itu dengan wajah bingungnya. Chanyeolpun mulai menyanyikan sebuah lagu
untuk Krystal. Sebuah lagu dari Exo yaitu What is Love.
Girl, I can’t explain what I feel.
Oh baby my baby, baby, baby, baby.. yeah.
Oh baby my baby, baby, baby, baby.. yeah.
Making a day feel like a minute
With you, Im the main character of a movie
As if Im about to film an action scene to come see you,
as if Ive become a hero
With you, Im the main character of a movie
As if Im about to film an action scene to come see you,
as if Ive become a hero
Youre perfect to me, I imagined
How would it be if we were together?
If only you say okay, everything is perfect, oh baby
How would it be if we were together?
If only you say okay, everything is perfect, oh baby
I lost my mind, the moment I saw you
Except you, everything get in slow montion
Tell me, if this is love
Sharing and learning countless emotions everyday with you
Fighting, crying and hugging
Tell me, if this is love
Except you, everything get in slow montion
Tell me, if this is love
Sharing and learning countless emotions everyday with you
Fighting, crying and hugging
Tell me, if this is love
All the guys in the world are jealous of
me
They must be jealous to death of me, for having you
Even after the sun goes down and moon goes down, it will never change
You will find out that Im a guy whom you can trust
They must be jealous to death of me, for having you
Even after the sun goes down and moon goes down, it will never change
You will find out that Im a guy whom you can trust
I dont know why, this unconditional
emotion
Did I ever imagine?
Next to me, you shine more brightly as I become a better guy
Did I ever imagine?
Next to me, you shine more brightly as I become a better guy
I lost my mind, the moment I saw you
Except you, everything get in slow montion........................
Except you, everything get in slow montion........................
Selesai menyanyikan
lagu itu, Chanyeol tetap dengan gayanya yang terlalu percaya diri menyatakan
perasaanya.
“Jadi kau pasti
menerimaku kan sayang”ucap Chanyeol pada Krystal
“Aishh oppa, mengapa
kau memiliki percaya diri yang terlalu tinggi.”
“Karena aku tahu
kau juga menyukaiku, Krystal”ucap Chanyeol sambil menarik tubuh Krystal
kedekapannya dengan salah satu tangan memegang gitar.
Dari kejauhan
Tiffany yang melihat itu merasa senang bisa melihat Chanyeol menyatakan
perasaanya pada Krystal. Tapi disaat yang bersamaan dia meneteskan air mata.
Tiba tiba saat ia masih larut dalam pikiran dan perasaannya.
“NUNAAA ANNABELLE
CEPAT KEMARI”teriak Chanyeol pada Tiffany.
“JANGAN BERTERIAK
PADAKU PARK CHANYEOL”balas Tiffany seraya berjalan menghampiri Chanyeol dan
Krystal
“Oppa kau tidak
boleh teralu keras pada Tiffany eonni, aku lihat dia tidak dalam keadaan baik
saat ini.”bisik Krystal
“Ahh benarkah itu.
Setahuku dia baik baik saja”
“Iya mungkin dia
sedang mengingat namjachingunya yang kau ceritakan itu. Hari inikan valentine”
“Itu tidak mungkin
Krystal, Ini bukan valentine pertamannya tanpa Donghae hyung. Tiffany nuna
sudah melewati dua kali valentine tanpa Donghae hyung. Selama dua tahun itu
kami selalu merayakan valentine bersama.heheh” jelas Chanyeol
Tiffany sekarang
sudah berada diantara mereka. Ia tersenyum pada Krystal dan mecibir pada
adiknya Chanyeol. Chanyeol dengan seketika menarik Tiffany kepelukannya .
“Terima kasih Annabelle
ku.”ledek Chanyeol seraya melepaskan pelukan itu
“Heyy yakk,
berhenti memanggilku Annabelle. Terlebih di depan Krystal. Hehe” ucap Tiffany
seraya memukul kepala adiknya itu
Chanyeol menarik
kedua yeoja itu kerangkulannya. Merangkul Krystal sebagai yeoja yang ia cintai,
dan Tiffany sebagai kakak yan ia sayangi. Tiba-tiba Tiffany melepaskan
rangkulan Chanyeol.
“Kalian pergilah
menghabiskan malam. Lagi pula aku ingin pergi kesuatu tempat jadi aku bisa
pulang sendiri”ucap Tiffany
“Kau serius
nun?Tidak, aku tidak akan meninggalkanmu sendiri. Biar aku temani kau ketempat
itu bersama Krystal juga. Iyakan sayang”
“Ne, eonni. Lebih
baik kita pergi bersama.”tambah Krystal
“Ani..ani. Kalian
tidak boleh ikut. Bersenang senanglah”ucap Tiffany seraya menepuk pundak
Chanyeol dan pergi meninggalkan tempat itu
“Yakkkk, Annabelle
hati-hati. Dan jangan pulang larut malam”teriak Chanyeol pada Tiffany
Tiffany menyusuri
jalan malam itu dengan semua perasaanya yang tidak ia mengerti. Ia ingin
menangis. Setika terlintas dipikirannya. Apakah mungkin dia cemburu. Apakah
mungkin ia menyukai Chanyeol. Tapi itu tidak mungkin sampai saat ini ia masih
menunggu Donghae kembali. Perasaan ini sangat sakit. Dia tidak bisa melihat
Chanyeol menyanyikan lagu untuk Krystal karena selama ini Chanyeol hanya bernyanyi
untuknya dengan gitar itu. Bahkan rasa ini lebih dari yang ia rasakan ketika
Chanyeol mulai mengacuhkannya dan hanya fokus dengan chatnya bersama Krystal
beberapa hari terakhir. Chanyeol sudah jarang mengganggunya beberapa hari
terakhir ini. Ia hanya sibuk chat dengan Krystal. Dan malam ini, ternyata
perasaan membingungkan ini melebih itu.
Ia terduduk dia salah satu halte. Diam masih memikirkan apa sebenarnya
ia rasakan. Kalau perasaan ini tidak menyangkut Chanyeol. Pasti Chanyeol lah
tempat pertama ia akan bercerita. Tiffany tertunduk memandangi aspal jalan.
“Itu adalah
perasaan kehilangan”
“Kau mungkin memang
tidak menyukainya karena kau masih mencintai orang lain. Tapi yang kau rasakan
adalah perasaan kehilangan. Selalu menghabiskan waktu dengannya membuat mu
takut kehilangan. Itu wajar kau rasakan.
Biarkan perasaan itu mengalir. Mungkin akan sedikit menyiksa. Tapi itu akan
hilang jika kau benar-benar tidak menyukainya”
Tiffany
mendengarkan kata kata yang entah dari siapa itu. Ia melirik ke seseorang yang tengah menelpon
disebelahnya. Dan tak lama orang itu pergi. Tiffany pun mengangkat kepalanya.
Memandangi seorang namja yang wajahnya tak sempat ia lihat.
Ia pun tersadar
dengan perkataan namja yang sedang menelpon itu.
‘ya ini hanya perasaan kehilangan’ batin
Tiffany
‘Mulai saat ini aku
harus terbiasa. Bahkan di valentine tahun depan mungkin akan lebih parah dari
ini’ batin
Tiffany lagi
“Hahh, valentine
tahun ini memang valentine tersuram. Lihat saja tidak ada bintang malam ini.
Langit pun sangat gelap” ucap Tiffany pada dirinya sendiri seraya bangkit dan
berjalan pulang.
END
0 komentar:
Posting Komentar